Buruh Kaya Raya Masih Nuntut
November 3, 2013
2 Comments
![]() |
Suasana demo buruh (sumber : solopos.com) |
Satu topik yang lagi jadi bahan
perbincangan saat ini adalah tuntutan buruh dan demo besar-besaran yang
dilakukan sekelompok buruh. Kawasan industri, jalanan protokol, puluhan pabrik,
dan sejumlah ruas jalan diramaikan dengan kegiatan aksi ribuan buruh menuntut
kenaikan upah minimum. Tuntutan dan demo yang dilakukan buruh, sudah hal biasa
dan pernah dilakukan saat menuntut pemerintah menaikan upah minimum sebesar 2,2
juta untuk wilayah DKI Jakarta yang akhirnya dikabulkan oleh pemerintah. Belum
genap 2 tahun, buruh kembali turun ke jalan menuntut kembali untuk menaikan
upah minimum mereka sebesar 3,7 JUTA! Angka
yang tak sedikit dan bagi gue pribadi maaf banget nih, buat kalian yang demo
dan menuntut itu, sesuatu yang tidak wajar loh.
Kalau memang dianggap tidak
mencukupi untuk kebutuhan harian, kenapa
kalian rela memiliki kendaraan yang bagus dan tergolong mahal. Waktu lihat kelompok
iring-iringan kendaraan, terlihat beberapa motor yang memiliki merk ternama dan
spesifikasi yang sangat bagus. Bagi gue, orang yang memiliki kendaraan seperti
itu, termasuk kelompok masyarakat menengah ke atas loh. Tanda mereka mampu,
kenapa masih menuntut?
![]() |
Gaya motor para buruh saat berdemo (sumber : detik.com) |
Sekarang kita refleksi sejenak yuk, kalian
para buruh wajib membuka mata hati disekeliling lingkungan kita. Guru yang notabenenya
adalah pahlawan, menyumbangan sepenuh jiwa, dan dedikasinya untuk membentuk
karaketer kita. Dari jaman SD sampai SMA, mereka yang berjasa membuat kita
seperti sekarang ini, tau ga? Kalau gaji mereka jauh di bawah gaji yang
sekarang kalian nikmati, apalagi dengan jumlah tuntutan yang kalian perjuangkan. JAUH SEKALI! Tapi, mereka tidak pernah mengeluh, mereka terus
memberikan yang terbaik untuk anak-anak didiknya. Apalagi tenaga guru honorer
yang bertahun-tahun mengabdi tapi mereka sangat menikmati pengabiannya sebagai
guru. Ditambah ada kisah seorang guru sekolah dasar, tepatnya di daerah
purwakarta yang justru jaraknya tidak begitu jauh dengan Jakarta yang hanya
diberi honor sebesar Rp. 100.000 / bulan,
buat kehidupan saja tidak cukup. Apa yang dilakukan bapak guru ini? Beliau tidak
pernah mau menuntut, bagi dia seorang guru adalah komitmen dan passion. Beliau berpikir cepat dan
sebagai sampingannya, usaha domba lah yang menjadi tambahan penghasilannya. Mindset ini yang dibutuhkan semua orang,
menuntut bukanlah hal baik. Manusia diciptakan oleh tuhan, sebagai mahluk yang
sempurna. Tak sepantasnya kita menolak nikmat yang diberikan Tuhan. Syukuri apa
yang kita dapat, perdayakan apa yang kita punya, maksimalkan manfaat yang bisa
kita lakukan. Niscaya, keberkahan akan kita dapat seutuhnya. Gue akan angkat 4
jempol, jika masa buruh demo besar-besaran menunut kenaikan upah guru, agar
guru bisa sejahtera setidaknya menyamai penghasilan buruh.
Untuk saling mengingatkan dan
menjadi kalimat instropeksi termasuk untuk diri gue pribadi "Segala
Puji bagi-Mu, atas karunia, rezeki dan nikmat hari ini, jadikanlah kami
termasuk hamba-hamba-Mu yg selalu bersyukur"
tau nih buruh. sok nuntut, nanti di phk baru nangis nangis. buat macet aja.
ReplyDeletekunjung balik ya
emang mereka berkoar-koar demi diriya sendiri -,-
Delete